PENGERTIAN KERUPUK DAN JENIS KERUPUK
Kerupuk merupakan suatu jenis makanan kecil yang sudah lama dikenal oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Kerupuk dapat dikonsumsi sebagai makanan selingan maupun sebagai variasi dalam lauk
pauk. Sebagai komoditi dagangan
kerupuk termasuk kedalam jenis produk industri yang mempunyai potensi cukup baik. Saat ini pemasarannya berkembang tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri seperti Belanda, Singapura,
Hongkong, Jepang, Suriname dan Amerikan
Serikat. Asal mula kerupuk
tidak jelas. Karena jenis makanan ini tidak hanya di kenal dan dikonsumsi di negara kita, tetapi juga di negara –negara Asia lainnya seperti Malaysia,
Singapura, Cina dan lain- lain.
Namun, besar kemungkinan jenis
produk ini berasal dari Cina,
yang kemudian disebar-luaskan berkat
adanya hubungan dagang dan perpindahan penduduk
dari negeri Cina ke negara-negara Asia lainnya. Pada
umumnya kerupuk dikonsumsi sebagai
makanan tambahan untuk lauk pauk atau
sebagai makanan kecil. Salah satu faktor
utama yang menentukan mutu kerupuk adalah
kerenyahannya (dalam bahasa sunda
disebut “rangu”). Semua konsumen menginginkan
kerupuk yang renyah, artinya yang
menimbulkan bunyi sewaktu digigit dan
dikunyah. Kerupuk yang sudah lemas atau lembek
dinilai tidak enak lagi. Jadi, sesungguhnya
rasa kerupuk menjadi faktor nomor
dua yang dinilai konsumen, meskipun di
dalam membeli produk makanan tersebut
(baik mentah maupun yang sudah digoreng) faktor
warna kerupuk tetap menjadi
penentu utama bagi konsumen. Penyimpanan
kerupuk yang baik (mentah maupun
telah digoreng) adalah dalam wadah
tertutup rapat, di tempat yang tidak lembab. Apabila kerupuk mentah disimpan di
tempat yang lembab, pada suatu
saat akan ditumbuhi oleh
jamur, sehingga tidak dapat dikonsumsi
lagi. Sedangkan kerupuk yang sudah
digoreng , selain kerenyahannya akan hilang
(menjadi lemas atau lembek) juga seringkali
berbau tengik akibat terjadinya penguraian
minyak dan bereaksinya minyak
dengan udara.
Berbagai jenis kerupuk yang ada dimasyarakat
memang cukup berbagai ragam, salah satunya kerupuk ikan. Pada umumnya kerupuk
ikan dibuat mengunakan bahan baku ikan tengiri sehingga membuat cita rasanya
makin nikmat. Ikan tengiri yang digunakan untuk membuat kerupuk juga sangat
kaya akan gizi sehingga cocok sekali dikonsumsi.
Selain itu, ikan tengiri yang dijadikan sebagai
bahan utama pembuatan kerupuk juga memiliki banyak manfaat salah satunya dapat
menurunkan resiko kanker. Tak hanya kelezatan rasa saja namun mengkonsumsi
kerupuk ikan tengiri juga sangat menyehatkan. Sehingga tak heran jika selama
ini banyak sekali lapisan masyarakat yang mencari kerupuk tengiri.
Usaha memproduksi kerupuk ikan tengiri memang
begitu menguntungkan. Dimana keuntungannya sangatlah menakjubkan. Hal ini bisa
dilihat dengan banyaknya peminat kerupuk ikan tengiri yang ada dimasyarakat
memang begitu besar. Pembuatan kerupuk ikan tengiri juga terbilang sangat mudah
dan bahan baku yang digunakan juga mudah diperoleh.
Definisi kerupuk ??
Kerupuk atau krupuk adalah makanan ringan yang
pada umumnya dibuat dari adonan tepung tapioka dicampur bahan perasa
seperti udang atau ikan. Kerupuk dibuat dengan mengukus adonan
sampai matang, kemudian dipotong tipis-tipis, dikeringkan di bawah sinar
matahari sampai kering dan digoreng dengan minyak goreng yang banyak.
Makanan ini populer di kalangan masyarakat Indonesia sebagai lauk hidangan
serta sebagai jenis lomba makan utama pada peringatan Hari Kemerdekaan
Indonesia.
PENGERTIAN DAN
JENIS KERUPUK
Pengertian
Kerupuk Kerupuk adalah suatu jenis makanan kering yang terbuat dari bahan-bahan
yang mengandung pati cukup tinggi. Pengertian lain menyebutkan bahwa kerupuk
merupakan jenis makanan kecil yang mengalami pengembangan volume membentuk
produk yang porus dan mempunyai densitas rendah selama proses penggorengan.
Demikian juga produk ekstrusi akan mengalami pengembangan pada saat
pengolahannya. Pengembangan kerupuk merupakan proses ekspansi tiba-tiba dari
uap air dalam struktur adonan sehingga diperoleh produk yang volumenya
mengembang dan porus. Pada dasarnya kerupuk mentah diproduksi dengan
gelatinisasi pati adonan pada tahap pengukusan, selanjutnya adonan dicetak dan
dikeringkan. Pada proses penggorengan akan terjadi penguapan air yang terikat
dalam gel pati akibat peningkatan suhu dan dihasilkan tekanan uap yang mendesak
gel pati sehingga terjadi pengembangan dan sekaligus terbentuk rongga-rongga
udara pada kerupuk yang telah digoreng.
Jenis Kerupuk
Berdasarkan
bentuknya dikenal dua macam kerupuk (yang terbuat dari tapioka), yaitu kerupuk
yang diiris (di Palembang disebut kerupuk kemplang) dan kerupuk yang dicetak
seperti mie lalu dibentuk berupa bulatan (kerupuk mie). Dengan demikian proses
pembuatannya pun berbeda. Secara garis besar proses pembuatan kerupuk irisan
(kemplang ) adalah sebagai berikut : pencampuran bahan baku, pembuatan adonan,
pembentukan (berupa silinder), pengukusan, pendinginan, pengirisan, pengeringan
dan penggorengan (untuk produk mentah cukup sampai proses pengeringan). Sedangkan
untuk membuat kerupuk mie, adonan yang terbentuk kemudian dilewatkan pada suatu
cetakan sambil dipres sehingga keluar lembaran-lembaran seperti mie yang
kemudian ditampung sambil dibentuk menjadi bulatan-bulatan. Selanjutnya
dilakukan pengukusan dan pengeringan. Komposisi atau perbandingan bahan yang
digunakan tidak pernah diseragamkan, jadi tergantung dari selera produsen.
Bahan yang paling banyak digunakan adalah tepung tapioka, kemudian ikan atau
udang, air dan garam serta MSG dalam jumlah sedikit. Jadi
4berdasarkan
komposisi bahan yang digunakan, kandungan utama kerupuk adalah zat pati,
kemudian sedikit protein (yang berasal dari ikan atau udang), serta mungkin
beberapa jenis vitamin dan mineral (yang mungkin berasal dari ikan atau udang).
Di pasaran dapat dijumpai bermacam-macam jenis, sehingga kadang-kadang
membingungkan konsumen untuk memilihnya. Memang sesungguhnya sulit sekali
memilih kerupuk mentah yang bermutu baik. Kriteria penilaian yang paling
mungkin dilakukan adalah melihat warnanya, keseragaman atau homogenitas
campuran bahan baku, baunya dan kekeringannya serta ada tidaknya jamur. Kerupuk
yang telah digoreng akan lebih mudah dinilai mutunya, misalnya berdasarkan
kerenyahannya, warnanya, rasanya dan lain-lain. Kesulitan untuk memilih kerupuk
mentah sesungguhnya dapat diatasi apabila produsen mencantumkan dalam labelnya,
jenis bahan yang digunakan, komposisinya, dan tanggal kadaluwarsanya. Sayang
sekali hal ini nampaknya belum menjadi kewajiban para produsen yang diharuskan
oleh undang-undang, karena negara kita belum mempunyai undang-undang pangan
yang antara lain akan berisi tentang peraturan tersebut. Kesulitan tersebut
nampaknya bertambah lagi karena beragamnya produk, ada yang disebut kerupuk
ikan/udang seperti telah disebutkan di atas, ada kerupuk mie, kerupuk gendar
(dibuat dari nasi), kerupuk kulit (dibuat dari kulit kerbau atau sapi), kerupuk
sayuran dan sebagainya. Dilihat dari namanya saja jelas bahwa masing-masing
mempunyai kekhususan, misalnya kerupuk udang terbuat dari tapioka yang diberi
campuran udang, kerupuk ikan diberi campuran ikan, kerupuk mie dibuat dari
tapioka dan dibentuk seperti mie (ada juga kerupuk mie yang dibuat dari
terigu), kerupuk sayuran kelihatannya hanya dibuat dari tapioka (seperti
kerupuk mie) dan tidak diberi bumbu apa-apa (rasanya tawar, dan biasanya
digunakan untuk gado-gado dsb.). Berdasarkan bahan-bahan pemberi rasa yang
digunakan dalam pengolahannya, dikenal kerupuk udang, kerupuk ikan, kerupuk
terasi dan beberapa jenis lainnya. Berdasarkan cara pengolahan, rupa dan bentuk
kerupuk dikenal beberapa kerupuk seperti kerupuk mie, kerupuk kemplang, kerupuk
atom dan lain sebagainya. Disamping itu berdasarkan tempat atau daerah
penghasil dikenal pula kerupuk Sidoardjo, kerupuk Surabaya dan kerupuk
Palembang.
Nilai Gizi Kerupuk
Dari segi gizi, apabila diamati komposisinya, kerupuk dapat merupakan sumber kalori yang berasal dari pati (dan lemak apabila telah digoreng), serta sumber protein
(apabila ikan dan udang benar-benar ditambahkan). Dari hasil analisis di laboratorium ditemukan bahwa kadar protein kerupuk mentah bervariasi dari 0.97 sampai 11.04 % berat basah (dengan kadar air yang bervariasi dari 9.91 sampai 14 %). Sedangkan kadar patinya bervariasi dari 10.27 sampai 26.37 %
berat basah. Akan tetapi, bila
diperhatikan bahwa fungsi
kerupuk hanya sebagai makanan
tambahan lauk pauk atau sebagai makanan kecil,
maka jumlah yang dikonsumsinya pun hanya
sedikit saja. Sehingga dalam hal ini kerupuk
tidak dapat dikategorikan
sebagai sumber protein maupun
kalori. Artinya walaupun ada,
peranannya kecil sekali dalam mensuplai
baik kalori maupun protein. Sesudah
digoreng, nampaknya komposisinya
berubah karena hilangnya sebagian kadar
airnya (karena menguap) dan masuknya
minyak goreng ke dalam kerupuk. Hasil analisis
laboratorium menunjukkan bahwa kadar
air kerupuk yang telah digoreng berkurang
menjadi sekitar 1.05 sampai 5.48 %,
sedangkan kadar lemak yang asalnya sekitar
1.40 sampai 12.10 % menjadi sekitar
14.83 sampai 25.33 % berat basah. Perubahan
ditinjau dari nilai gizinya nampaknya
hanya berupa penambahan sumber kalori
yang berasal dari minyak yang terserap,
sedangkan nilai gizi protein maupun zat pati
kelihatannya tidak terlalu banyak berubah.
Kerupuk ikan KAKABALL dapat di order di link di bawah.
Komentar
Posting Komentar